Natal dan Tahun Baru tapi suasananya musim panas? Iya, benar, kalau kita liburan akhir tahunnya ke Sydney.
Ada sesuatu yang menarik tentang Sydney. Karena terletak di belahan bumi selatan, orang Sydney merayakan Natal dan Tahun Baru tanpa salju. Di saat ini, mereka malah pergi ke pantai untuk berjemur, atau ke taman-taman untuk piknik dan menyejukkan diri. Sebabnya, karena di akhir tahun ini Sydney sedang musim panas. Suhunya berkisar antara 20-30 oC, tidak jauh beda dengan Jakarta.
Hal menarik lainnya, meski mengalami empat musim, Sydney punya iklim yang sedang-sedang saja. Saat winter pun suhu terendah ‘hanya’ 14 oC. Salju ada, tapi itu di Blue Mountains, sekitar 2 jam lagi berkendara ke barat dari ibukota negara bagian New South Wales, Australia ini. So, bisa dibilang Sydney adalah destinasi wisata sepanjang tahun. Terlebih, banyak sekali tempat jalan-jalan yang asyik, bahkan menantang nyali, di kota terbesar di Benua Kanguru ini. Mau tahu apa yang bisa dilakukan saat liburan summer di Sydney? Yuk, cek yang ini:
Ikut Tur Opera House
Belum ke Sydney kalau tidak mampir ke sini. Konon, ikon kota Sydney yang mirip rumah kerang ini setiap tahun dikunjungi 7 juta wisatawan. Sebaiknya sih tidak hanya berfoto-foto selfie atau melintas di depannya saja, tapi juga ikut tur untuk menikmati kemegahan interior gedung yang masuk UNESCO World Heritage List sejak tahun 2007 ini.
Dibangun mulai tahun 1958 hasil rancangan arsitek Demark Jorn Utzon, Sydney Opera House ini punya banyak ruang pertunjukan. Dalam setahun, gedung opera ini bisa menggelar sekitar 1600 pertunjukan, yang dihadiri hampir 1,2 juta penonton. Tak hanya opera, namun juga balet, drama, konser musik, dan orkestra.
Tur selama 1 jam ini berlangsung setiap hari, dengan biaya AUD 43 per orang. Sang pemandu akan menjelaskan setiap bagian gedung dengan detail dan menyenangkan. Kita juga bisa duduk-duduk di kursi ruang pertunjukan seraya menikmati panggung dan atap gedung yang besar, megah, dan tanpa tiang. Sehabis tur, kita bisa menikmati lunch atau dinner di beranda, dengan pemandangan langsung ke Sydney Harbour Bridge dan feri-feri yang melintas.
Circular Quay yang Hidup
Tak jauh dari Opera House ada Circular Quay. Ini adalah terminal feri yang sibuk, sekaligus pusat kegiatan budaya terutama untuk para street artist. Dari Circular Quay kita bisa naik feri menuju berbagai tujuan wisata di sepanjang Teluk Sydney. Kawasan ini dikelilingi oleh kafe, restoran, galeri seni, museum, taman, dan pertunjukan jalanan -terutama kesenian Aborigin- sehingga atmosfernya hidup banget.
Shopping di The Rocks, QVB, dan Paddy’s Market
Dengan berjalan kaki dari Circular Quay, kita bisa mencapai kawasan belanja ini. Kawasan bersejarah ini membuat kita seolah kembali ke masa lalu, dengan jalan-jalan batu dan gedung-gedung berarsitektur zaman kolonial. Di sini, kita bisa menjelajahi pasar seni, galeri seni, serta toko-toko suvenir yang khas. Ada juga berbagai pub dan restoran yang memadati jalan-jalan berbatu di kawasan ini.
Tempat belanja lain yang tak kalah eksotik di Sydney adalah Queen Victoria Building, atau lebih ngetop disebut QVB. Ini sebuah gedung kuno berlantai tiga yang dijadikan pusat belanja untuk merek-merek top. Kalau ingin beli suvenir yang murmer, bisa ke Paddy’s Market yang tak jauh dari QVB. Gantungan kunci, magnet kulkas, bumerang, gelang dan topeng Aborigin, hingga jam tangan dan t-shirt, semua ada di sini.
Mendaki Sydney Harbour Bridge
Masih satu kawasan dengan The Rocks ini adalah wisata paling menantang di Sydney, yakni Bridge Climb Sydney. Jadi, di sini kita bisa ikut tur untuk mendaki Sydney Harbour Bridge, jembatan lengkung legendaris yang sudah berdiri sejak 1932. Serius lho. Mendakinya mulai dari bagian dasar hingga puncak jembatan. Tinggi yang harus didaki 134 meter, dengan jumlah anak tangga yang harus ditapaki 1.332 buah untuk tur Summit Climb (2,5 jam), atau 1.621 buah untuk Ultimate Climb (3,5 jam).
Sepertiga waktu tur ini dihabiskan untuk berbagai persiapan, termasuk mengisi form kesehatan pribadi, sampai tes alkohol. Terus kita akan memakai baju khusus, memasang headphone, saputangan, topi, plus mendengarkan briefing pendakian. Tidak boleh membawa apapun termasuk botol air, kamera, handphone, sampai perhiasan. Tapi nggak usah khawatir nggak bisa selfie, karena sang pemandu akan motretin kita.
Mendakinya? Pastilah ngos-ngosan, haus, dan ngeriii! Apalagi pas di bagian di atas laut, dengan kapal-kapal feri hilir-mudik. Atau saat di puncak jembatan, di mana mobil-mobil simpang-siur dengan kecepatan tinggi di jalan raya di bawah kita. Tapi, pastinya kita akan sering berdecak kagum, karena dari sini kita bisa melihat Sydney Opera House dan keindahan Sydney dan sekelilingnya. Biaya tur ini mulai dari AUD 344 per orang. Tur ini highly recommended, asalkan kita tidak terlalu gemuk atau punya masalah kesehatan. Orang yang takut ketinggian juga malah disarankan ikut tur ini.
Bertemu Bondi Rescuers
Setiap kali bilang kita dari Sydney, pasti teman akan nanya “Ke Bondi Beach nggak?” Yes, memang pantai ini ngetop banget ke seluruh penjuru dunia – meskipun pantainya nggak panjang-panjang amat. Terlebih sejak dibuat film seri Bondi Rescue di National Geographic Channel beberapa tahun lalu, yang menceritakan suka-duka dan aksi heroik para penjaga pantai yang, ehm, ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Saat summer ini tentunya mereka bakal sibuk sekali, dan setiap jengkal pantai pun pasti sudah dikuasai oleh penduduk lokal dan para turis yang bermandi matahari.
Lobster Raksasa di Darling Harbour
Darling Harbour adalah pusat hiburan dan rekreasi yang menyajikan kombinasi sempurna antara atraksi keluarga, restoran, taman air, dan teater. Di sini ada SeaLife Sydney Aquarium dan Wild Life Sydney Zoo, tempat menyaksikan kehidupan laut dan satwa liar Australia dari dekat.
Kalau ingin lebih santai, menikmati makan siang dengan pemandangan dermaga pantai, yacht dan kapal-kapal nelayan, serta burung camar, akan lebih mengasyikkan. Di Darling Harbour ini banyak tempat makan seafood yang asyik, misalnya Nick’s Seafood, dengan unggulan utamanya lobster raksasa dan rock oyster (kerang batu). Kalau kita datang berombongan, maka lobster, oyster, calamari, dan berbagai sausnya itu dihidangkan dalam piring superbesar yang bisa membuat mata kita terbelalak.
Menikmati Kota dari Teluk Sydney
Kota Sydney terletak di sebuah teluk yang panjang, dengan ujung timurnya bermuara ke Samudera Pasifik. Di sepanjang teluk ini terletak pantai-pantai pasir putih yang indah, hingga pantai berbukit-bukit batu tinggi dengan pemandangan spektakuler ke samudera.
Kalau ingin ke pantai dengan pemandangan paling dekat ke Gedung Opera House dan Sydney Harbour Bridge, kita bisa mampir ke Mrs. Macquarie’s Chair, sebuah titik observasi di Taman Nasional. Kursi batu yang diukir ini adalah tempat ideal untuk bersantai menikmati keindahan panorama kota.
Kalau ingin ke pantai sekalian berbelanja ke butik-butik eksklusif, bisa ke Double Bay dan Rose Bay. Sedangkan kalau ingin menikmati Samudera Pasifik dari ketinggian, The Gap adalah tempatnya. Lokasinya tak jauh dari pantai dan terminal feri Watsons Bay. Pantai-pantai ini bisa kita capai dengan mudah melalui jalan darat atau memakai feri dari Circular Quay.
Copyrights © 2022 Obaja Tour. All Rights Reserved